Saat menyantap makanan ini kebanyakan dari kita tidak pernah memperdulikan dari mana datangnya tusuk sate yang di pergunakan, padahal dari hal ini terdapat sebuah peluang usaha yang begitu menggiurkan. Jumlah tusukan sate untuk satu warung penjual saja bisa berjumlah ratusan, kita bisa bayangkan banyaknya pedagang yang menjual makanan yang di favoritkan banyak warga masyarakat ini, mungkin jumlahnya tidak dapat hitung karena sangat banyak.
Jika kita jeli melihat peluang ini maka usaha pembuatan tusuk sate ini tidak dapat di remehkan, meski produknya terlihat spele akan tetapi dari hal tersebut terdapat sebuah bisnis yang dapat menghasilkan laba sangat besar.
Pebisnis Yang Sukses Menjalankannya
Seperti contohnya yang sudah dijalankan oleh salah seorang pengusaha tusuk sate dari kota Malang bernama Andi Febrianto, dari pengakuannya yang sudah menjalankan usaha ini dari awal yang hanya kecil-kecilan hingga sekarang berhasil sukses. Dalam kurun waktu selama 5 tahun dengan di bantu oleh dua orang karyawan, omset yang dapat diraih rata-rata perbulannya mencapai hingga 50 juta rupiah, sebuah angka yang cukup lumayan untuk sebuah produk yang bisa di bilang pembuatannya cukup sederhana ini.
Bahan utama yang di gunakan Andi untuk membuat tusuk sate ini adalah bambu yang pasokannya cukup mudah di dapat di daerahnya. Dan dari batang bambu seberat kurang lebih 1,5 ton dapat menghasilkan sekitar 1 ton tusuk sate siap pakai.
Sedangkan untuk jenis tusuk sate yang di buatnya bermacam-macam, ada yang berdiameter 3mm yang umumnya di gunakan untuk sate kambing atau sapi, dan ada pula yang berdiameter 2,5mm yang di gunakan untuk sate daging ayam. Selain itu juga panjang rata-rata tusuk sate produksinya memiliki panjang 20cm hingga 22cm, tergantung dari pesanan pelanggannya.
Untuk pemasaran Andi mengaku kebanyakan pelanggan yang memesan datang dari luar daerahnya, seperti Jakarta, Ternate, Sulawesi dan sebagainya. Untuk pengiriman biasanya menggunakan jasa ekspedisi dengan ongkos kirim di tanggung pembeli. Dari setiap pemesan yang rata-rata dari mereka adalah agen di kotanya, sanggup memesan hingga 4 ton tusuk sate bahkan ada yang lebih tergantung dari luas kota yang mereka tangani. Sedangkan untuk harga yang di patok Andi untuk setiap kg nya berkisar antara 10 ribu hingga 12 ribu rupiah.
Belum berhenti di situ, Andi juga mendapatkan sisa potongan dari bambu yang di buat tusuk sate, limbah tersebut masih bisa di buat tusukan sepanjang 15cm yang yang bisa di jual ke pedagang jajanan yang biasa mangklal di sekolahan.
Proses Produksi
Kini untuk menjalankan usaha pembuatan tusuk sate, tidak perlu lagi mengerjakannya dengan poses manual, Selain kapasitas prosuksi yang akan minim didapatkan, proses manual juga di nilai rendah dalam sisi keamanannya.
Maka dari itu kini sudah banyak produsen yang dapat membuat mesin produksi tusuk sate, dengan mesin ini proses pembuatan akan sangat praktis, tidak perlu lagi pekerjaan seperti membelah dan memotong bambu, menghaluskan dengan pisau maual dan sebagainya. Semua tahapan bisa di kerjakan dengan mudah, sehingga kapasitas produksi pun bisa maksimal didapatkan.
Dengan proses pembuatan tusuk sate yang terbilang mudah ini, maka kita tinggal konsentrasi di proses pengadaan bahan serta pemasarannya saja. Bagaimana tertarik untuk mencobanya ?
Sumber: https://infopeluangusaha.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar